RAHIM PUTRA WAJO
Kepengurusan IKAMI SUL-SEL Cabang Yogyakarta priode 2008-2010 sudah diujung mata dan MUSCAB akan dilaksanakan pada tanggal 20-21 Maret 2010 di youth Center. Aku termasuk tim Steering Committe (SC) yang diberi amanah untuk mempersiapkan Draf MUSCAB.
Saatnya bagiku untuk unjuk diri dan maju dipertarungan 01 IKAMI Cabang Jogja. Banyak orang yang berfikir bahwa niat ini sangat mendadak dan kurang dikomunikasikan. Tapi jujur saya katakan bahwa ini sudah saya persiapkan sejak saya mengenal IKAMI diYogyakarta. Jalan pertama yang saya tempuh adalah dengan menjadi pengurus Departemen seni dan budaya IKAMI. Komitmen dan Konsistensi aku curahkan dikepengurusan 2008-2010 ini untuk memperlihatkan bahwa aku punya potensi hingga aku pun terpilih menjadi Ketua KEPMAWA Yogyakarta untuk priode 2009-2010. Ini menjadi pendongkrak semangat bagiku untuk mensukseskan niat ku di IKAMI. Waktu berjalan cukup cepat, segala upaya dan pendekatan secara kekeluargaan aku lakukan untuk menjaga hubungan dengan kawan-kawan Mahasiswa Sulawesi Selatan dan tidak ada yang menyangka bahwa aku akan mengajukan diri menjadi calon nantinya. Tak jarang ada perbedaan pendapat antara pandanganku dengan kawan-kawan di Wajo tentang IKAMI, terlepas bahwa IKAMI selama ini memang kurang memberi andil diYogyakarta. Tapi bagi saya Niat menjadi Calon dan bahkan Ketua IKAMI Sul-Sel cabang Yogyakarta merupakan bukti Konsistensi dan komitmen saya terhadap upaya pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Sebagai Mahasiswa, ruang IKAMI inilah menjadi salah satu tempat alternatif untuk mengabdi kepada daerah termasuk tempat pengabdian ku 1 tahun ini di KEPMAWA Yogyakarta. Kecintaan ku terhadap daerah yang terus mendorongku untuk berkiprah di organisasi. Tapi inilah yang terjadi dan bagiku ini adalah ketetapan Allah SWT bagiku, hingga dipertaruhan 01 IKAMI SUL-SEL Jogja di MUSCAB kemarin, aku kalah dari lawanku. Banyak hal yang aku pelajari walaupun aku kalah. Memang cukup sakit juga diawal tapi inilah kompetisi, ada kalah dan ada pemenang. Persabatan, Kepercayaan dan Kesetiaan bagiku adalah harga yang sangat mahal dan seharusnya tidak bisa dipertaruhkan dengan apapun, sekalipun itu adalah jabatan. Satu kalimat yang menjadi pelajaran berharga kali ini. Dan ternyata berbanding terbalik dengan apa yang aku alami kali ini.
Satu hal juga yang menjadi kekurangan mendasarku kemarin adalah komunikasi yang tidak massive dengan kawan2 terkait rencanaku ini. Yaa, apa boleh buat, aku pikir pertarungan ketua IKAMI Jogja, akan berjalan biasa-biasa saja tapi ternyata cukup menegangkann. Hampir sama dengan permainan Politik Praktis. Semoga kedepan ini dapat diperbaiki ditubuh IKAMI, ini adalah pembelajaran yang seharusnya mengedepankan kejujuran dan spotifitas. IKAMI perlu memikirkan sebuah Reorganisasi untuk menjaga Cita-cita perjuangan IKAMI seutuhnya, bukan malah Cita-Cita segelintir orang yang bermain-main didalamnya. Sangat Pragmatis menurut saya.
Terima Kasih untuk dukungan kawan-kawan semua, terima kasih atas kesetiaan dan kepercayaannya.
Sekelumit curahan hati diatas merupakan Motivasiku untuk kembali kedaerah setelah menyelesaikan studi di Yogyakarta.
MIMPI bukan hal yang Mustahil untuk dijadikan KENYATAAN.
Never Give Up....!!!
0 Responses

Posting Komentar