RAHIM PUTRA WAJO

Barobbo ayo siapa yang tidak pernah makan Barobbo Pasti nyesel . Karena aneka rasa dan kenikmatannya sangatlah Indah Pokoknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata Ajiiiiiiiiiipppppp. buat yang kepengen buat Barobbo. Silahkan ini dia Bahan-bahannya yang di ambil dari dapur sebelah : hehehe
Bahan :
Jagung
Ayam (goreng dan suwir-suwir) atau udang
Bawang merah
Bawang putih
Merica
Bayam/kangkung/sawi
Daun sup
Pelengkap :
bawang goreng,
cabe+jeruk nipis,
perkedel jagung.
Bahan untuk perkedel jagung :
jagung, telur 1 biji, bawang merah, bawang putih, merica, tepung 1 sendok, daun sup+daun bawang (lebih enak lagi pake udang).
Cara olah :
1. Jagung diparut, masukkan dalam panci (sisakan juga buat perkedel) tambahkan air dan masak (bisa ditambahkan udang).
2. Tambahkan irisan bawang merah dan bawang putih, bila sudah mendidih masukkan sayuran, daun sup, merica dan garam.
Perkedel: haluskan bawang merah dan bawang putih, campur dengan jagung parut, tambahkan telur, garam, merica, potongan daun sup+daun bawang, tambahkan tepung satu sendok aduk rata dan goreng (lebih enak lagi pake udang).
Cara Saji :
Siapkan bubur dalam mangkuk, taburi atasnya dengan ayam goreng, bawang goreng dan perkedel jangung. Siap dimakan dengan cabe ulek+perahan jeruk nipis.
Masih ada yang Belum Tau Masakan Barobbo Yakni Kuliner Khas Masyarakat Bugis Makassar. Selamat Mencoba dan Selamat Menikmat
RAHIM PUTRA WAJO

Pitumpanua, adalah sebuah kecamatan (sub-district) dalam daerah Kabupaten Wajo yang paling Utara. Ia merupakan perbatasan antara Kabupaten Wajo dan Luwuk. Ibukotanya ialah Kota Siwa, merupakan kota tertua yang pernah ada di Sulawesi Selatan.Di antara kerajaan yang pernah wujud di sini ialah kerajaan Leworeng, kerjaan Batu dan Kerajaan Lauwa, Bulete dan TANETE. Pitu wanua yang yang meliputi Batu, Leworeng, Bulete, Lauwa, Tanete, Cenrana dan wekkee. Islam merupakan ugama resmi kerajaan yang ada. Kini Pesantren al-Mubarak Tobarakka adalah lambang pendidikan Islam yang terkenal di Pitumpanua. Di antara ulama Islam yang pernah berkhidmat di Pitumpanua ialah Gurutta Mahmud Fasih, Gurutta Abdul Rahim Siwa, Gurutta Haji Abbas Mukhlis, Gurutta Haji Akile dal lain-lain. Di antara Arung Dulung yang pernah memerintah Pitumpanua adalah Andi Kangkung Karaeng Bella, putra Arung Matoa Ishaka Manggabarani, Karaeng Mangngepe. Yang terakhir Dulung ialah Dulung La Mide sebelum integrasi ke Indonesia Merdeka.Pada awal kurun keduapuluh satu ini Pitumpanua telah memiliki satu institusi pengajian Islam yang sangat maju. Ia dikenali dengan nama Ma'had al-Mubarak al-Islami yang meliputi pengajian formal mulai tingkatan sekolah rendah hinggalah ke Pengajian Tinggi. Institusi Pengajian Tingginya dipanggil Sekolah Tinggi Agama Islam 'al-Mubarak" atau Al-Mubarak College University yang telah mendapat pengiktirapan oleh Departemen Pendidikan dan Departemen Agama Republik Indonesia. Di antara personaliti penting menggagaskan institusi ini ialah Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri, MA (cucu kepada Ishaka Manggabarani-aroeng matoa wajo) yang biasa dipanggil sebagai Andre Gurutta Petta Syamsul. Beliau adalah ulama muda kepercayaan al-Marhum Andre Gurutta Abd. Rahman Amdo Dalle, pendiri Organisasi Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad di Indonesia Bahgian Timur. Prof Andi Syamsul pernah belajar di Mesir (al-Azhar University) selama 8 tahun kemudian mengabdi di Universiti Kebangsaan Malaysia selama 9 tahun. Pitumpanua yang kini dikenal dengan Kota Siwa memiliki penduduk sekitar limapuluh ribu orang 99% adalah beragama Islam. Penghasilan utama kawasan ini adalah buah cengkeh, coklat, udang, dan padi. Oleh karena keunggulan pertanian dan pertambakan ikannya sehingga pelabuhannya telah dibangun dengan megahnya di bangsalaE.