RAHIM PUTRA WAJO

Perut Buncit Berisiko Terkena Kanker
Gizi.net - JAKARTA--MI: Waspadalah bila perut semakin membuncit. Lembaga kesehatan dunia, WHO menyatakan faktor kegemukan (obesitas) dan kurang aktivitas fisik menyumbangkan 30% resiko terjadinya kanker.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Tjandra Yoga Aditama berkomentar, ada korelasi kuat antara penyakit kanker dengan berat badan berlebih, diet tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Kombinasi obesitas dan kurang gerak menjadi pemicu utama terjadinya kanker kerongkongan (oesophagus), ginjal, rahim (endometrium), pankreas, payudara dan usus besar.

Celakanya, lanjut Tjandra, tingkat kegemukan di Indonesia cenderung meningkat grafiknya. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi (rata-rata kejadian) nasional obesitas pada penduduk berusia 15 tahun keatas mencapai 10,3%, dengan prevalensi pada laki-laki 13,9%, sedangkan pada perempuan 23,8%.

Sedangkan prevelensi kegemukan pada anak usia 6-14 tahun berbanding terbalik dengan dewasa. Anak laki-laki gemuk di Indonesia lebih banyak yang gembul dibanding anak putri, dengan prevalensi kegemukan mencapai 9,5% sementara anak perempuan di level 6,4%. Jumlah anak gemuk di Indonesia ini, nyaris setara dengan estimasi WHO sebesar 10% dari total populasi pada anak usia 5-17 tahun di seluruh dunia.

Perubahan gaya hidup tidak sehat, alhasil menjadi pendorong menanjaknya kasus kanker di Tanah air. Depkes, sebut Tjandra kini mengalami beban ganda. Pasalnya, prevalensi kasus penyakit menular belum juga bisa ditekan, disisi lain, kasus penyakit degeneratif yang tidak menular seperti kanker, penyakit kardiovaskular terus menanjak.

"Situasi kesehatan di Indonesia kini mengalami "double burden" (beban ganda),"
ungkap Tjandra usai membuka acara sepeda gembira (fun bike) untuk anak usia sekolah, di Jakarta, Minggu (15/2).

Berdasarkan estimasi WHO, saat ini ada 1,6 milliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih (overweight), dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015 diperkirakan 2,3 milliar orang dewasa bakal mengalami overweight dan 700 juta diantaranya mengalami obesitas.

Sebagai bagian dari pencegahan, Depkes sebut Tjandra terus menggaungkan kampanye keseimbangan antara energi yang masuk dari asupan makanan ke tubuh dan energi yang dilepas. Makin tingginya budaya sedentary (duduk-duduk tanpa melakukan kegiatan fisik) menjadi penyebab utama tingginya obesitas. (Tlc)

Sumber : Media Indonesia Online - Minggu, 15 Maret 2009 11:16 Reporter : Cornelius Eko

0 Responses

Posting Komentar