RAHIM PUTRA WAJO

Mengingat beberapa minggu ke belakang, saat pertama ketemu gadis diatas nih. Foto itu hanya mewakili senyumnya saja yang dilemparkan padaku hari itu. ahahaha... :p, sebut saja tepatnnya pada Hari Senin, 10 Desember 2012 pukul 20.15 wib ... hehehe.. kira-kira tepatnya jam segitulah. Tempatnya kurang menarik siy...hohoho.. Amplas atau Mall Ambarukmo Plaza.. woww... Mall, gak keren dan romantis. Harusnya ketemunya di Jalan Malioboro atau tabrakan gak sengaja saat jalan-jalan kaki di sepanjang jalan malioboro...ahahaha . Tapi tak pentinglah itu tempatnya, yang jelas saat jumpa pertama kali itu sebenarnya kalau mau jujur tak ada rasa sama sekali, hanya saja ada getar membahana di dalam hati, semacam getar-getar berdebar :). Dan siapa sangka, semua berawal dari Mall Amplas ini, saat mau nonton Film Breaking Dawn 2. 

Tangan berjabat, mata tak bertatap namun senyumnya memberi isyarat.

Sore saat matahari hampir membenamkan dirinya di ufuk barat, sepertinya akan datang malam yang gelap dan aku pun sepertinya akan kembali membenamkan diriku juga pada malam itu bersama gelapnya malam. Namun sapa sangka, sore itu tiba-tiba handphone Nokie 6120C berdering. Sebuah sms masuk oleh salah satu temen organisasi yang sebenarnya dulunya tak pernah sms.an kecuali untuk urusan organisasi.

"Bang rahim, sibuk gak ? katanya sebut saja namanya Miss Sd

lalu langsung saya jawab dengan muka masih heran

"gak sibuk koc Sd, cm baring-baring aja diKamar. Kenapa ?

Sms pun terkirim dan saling balas

"Mau ajak bang rahim nonton di Amplaz ?

lalu kujawab saja "wahh.. asikk tuh, sapa aja? tapi keuangan abang lagi sekarat nih...ahahaha

Sd, Ahahaha... sipp bang, berdua aja bang. Gampang, nti Sd traktir..hehe

Rahim"asiekk skalii... ditraktir nih... oke Sd.. terus ketemu dmn?

Sd" oke bang.. tapi jemput Sd nanti yah...

Rahim " siapp Sd, nti abang jemput.

Dalam hati lumayan senang, walaupun sebenarnya ngantuk juga dan ingin segera memeluk mimpi malam itu. Tapi karena sudah janjian nonton, langsung saja saya beranjak Mandi dan bersiap-siap.

Usai mandi, HP saya melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Sd dan sms dari dia. Katanya "Gak usah jemput kami bang, Sd sama temen"...
Rahim "siapp Sd, terus ketemu dmn dan jam brp ?

Dia jawab "ketemu di Amplas aja bang jam 7 malam, ajak Mr.D....lah ya bang ? nanti sd jg mau kenalin temen ke abang ya... ahahaha

Rahim " Ahahahaha... asikk nih.. sapa tuh... siapp sd, nti aku aja dia yah... tenangg...ahahaha

Sssstttttttttt.........sebagian sms di sensor ya... "private antara Mr. D dan Miss Sd....hohohoho... gak pentinglah ceritain banyak-banyak tentang mereka, karena ini cerita saya dan si dia Miss Simple. ahahaha

Bersambung..... lanjut besok y

Pendahuluan

Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) telah dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2011 menandai peringatan GKN Pertama, kemudian ditindaklanjuti Peringatan GKN ke Dua pada tanggal 8 Maret 2012 yang dihadiri oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

GKN menunjukan komitmen pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Ini juga sebagai upaya pemerintah untuk mencapai sasaran Kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Kedua yang mentargetkan turunnya tingkat pengangguran dari 7 persen pada tahun 2011 menjadi 5–6 persen pada tahun 2014, kemudian pertumbuhan ekonomi dari 6,5 persen pada tahun 2011 menjadi 7,7 persen pada tahun 2014 dan kemiskinan turun dari 12,5 persen menjadi 8–10 persen pada tahun 2014.

GKN perlu diimplementasikan secara bertahap dengan sasaran akhir tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru yang mampu menggerakan ekonomi masyarakat. Penumbuhan wirausaha baru perlu dilakukan melalui tahapan-tahapan, khususnya peningkatan motivasi, minat dan semangat berwirausaha serta cara berwirausaha. Untuk itu sebagai tindak lanjut Gerakan Kewirausahaan Nasional serta menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda akan diselenggarakan Gerakan Kewirausahaan Nasional ke Tiga pada tanggal 18 Maret 2013.

Peringatan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan karakter-karakter wirausaha yang tangguh dan handal, memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi perekonomian. Hal ini dilakukan mengingat tingginya jumlah pengangguran dari kalangan tenaga terdidik yaitu lulusan SLTA dan perguruan tinggi serta kaum muda Indonesia yang masih kurang berminat untuk menjadi wirausaha, dikarenakan sistem pendidikan nasional yang kurang memberikan pengetahuan soft-skill, adanya budaya dalam masyarakat dan tidak memiliki entrepreneurship dimana pada umumnya orang tua berkeinginan anaknya setelah menyelesaikan pendidikan menjadi seorang pegawai/karyawan.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, minat lulusan lembaga pendidikan untuk berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan SLTA (22,63 persen) dan perguruan tinggi (6,14 persen). Sedangkan mereka yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki kemandirian untuk berusaha sendiri (32,46 persen). Terdapat kecenderungan para pemuda berpendidikan SLTA (61,87 persen) dan sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan motivasi untuk menjadi wirausaha.

Salah satu upaya ekstra yang sedang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan adalah memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah serta pengembangan kewirausahaan, terutama bagi kalangan terdidik. Disamping itu pengembangan jiwa dan semangat kewirausahaan juga mutlak diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi mereka yang sudah berusaha.

Mendesaknya kebutuhan pengembangan kewirausahaan di Indonesia, telah mendorong pemerintah dan DPR mengesahkan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dimana telah diamanatkan dalam pasal 19 huruf a bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan cara memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan.

Dari aspek kewirausahaan, Indonesia saat ini telah memiliki 1,56 persen atau sekitar 3.707.205 wirausaha dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Idealnya untuk mencapai kemajuan dan kesehjateraan suatu bangsa, dibutuhkan wirausahawan minimal sebanyak 2 persen dari populasi penduduk. Sebagai gambaran kemajuan ekonomi negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Amerika Serikat sangat ditentukan oleh jumlah wirausahawannya yaitu berkisar antara 2,1 persen sampai dengan 11,5 persen dari populasi penduduk negeri tersebut.

Menyadari kondisi negara kita saat ini, maka Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengembangkan Program Penumbuhan dan Pengembangan Sarjana Wirausaha (PPSW) untuk menciptakan wirausaha baru dan lapangan pekerjaan dari kalangan sarjana bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor-sektor usaha unggulan daerah dalam wadah koperasi.

Program ini diperuntukkan bagi para lulusan perguruan tinggi/sarjana yang beberapa tahun belum mendapat pekerjaan atau masih menganggur. Para sarjana tersebut direkrut melalui proses seleksi untuk menjadi wirausaha, selanjutnya yang terseleksi diberi pelatihan kewirausahaan baik teknis maupun manajerial dan fasilitasi akses permodalan yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya.

Program ini juga menjadi substansi acara pada peringatan GKN ketiga yang akan di laksanakan di Gelora Bung Karno. Peringatan GKN kali ini menjadi ajang kompetisi bagi wirausaha pemula dalam menyiapkan proposal usaha terbaik. Proposal usaha terbaik akan diganjar bantuan permodalan langsung Rp25 juta.